Ohh
Marvel, Salahsatu distributor yang mengarahkan kebebasan imaji-imaji kita.
Segudang superhero dengan segudang ketidaknormalan yang mencoba dimasuk-akalkan
menghantui kita semua, hahaha. Serial ini mempunyai beberapa poin yang cukup
kontras namun dapat bersatu menjadi suatu inovasi yang menarik. Danny Rand
sebagai pewaris saham terbesar di RAND Enterprise, salah satu perusahaan
terbesar di New York kembali setelah 15 tahun hilang dan dianggap meninggal
oleh semua orang. Kembali ia dengan semua keanehan yang dibawanya, karena
kembalinya dia pun adalah suatu keanehan. Budha menjadi poin yang penting
karena ada salah satu cabang bela dirinya menjadikan Danny Rand sebagai senjata
hidup dengan satu tujuan “Destroy The Hand”.
Karakter-karakter
mitologi seperti ini dimunculkan dalam setting realitas modern yang ikut ambil
bagian dalam urusan perusahaan. Mengemas suatu mistik Budha sebagai kekuatan
melawan antagonis merupakan tidakan yang cerdas dan berdasar. Kekuatan tidak
didapatkan karena salah minum cairan kimia atau tidak sengaja tercemar cairan
kimia lainnya dengan cara apapun. Perkelahiannya tak bertele-tele walaupun
kurang menarik atau sangat biasa di holywood. Hal itu memunculkan kondisi bahwa
bukan porsi action nya yang menjadi daya jual dalam film ini. Iron Fist tidak
memfokuskan pada pertarungan, atau bisa dibilang pertarungan dinomerduakan
karena Iron Fist mempunyai cerita yang menarik dengan berbagai runtutan
surprise.
Tak perlu
membicarakan rating, toh juga kebankan film yang lagi tayang ratingnya
tinggi-tinggi. Jika kita melihat dari segi pembawaan “bumbu wajib” film
mainstream atau lebih jelasnya “kisah cinta”, kita tak bagitu menemukan sesuatu
yang hiperbola, Tentu kita tahu soal Coolin Wing, gadis chainis guru bela diri
yang hot. Dia menjadi pemeran pendukung tokoh utama yang mungkin kelak akan
menjadi musus Danny Rand lagi (Mungkin). Karena antagonis di film Iron Fist ini
hadir setelah berteman dengan Danny sendiri. Keniscayaan semacam itu mungkin
akan selalu dihadirkan atau sebaliknya, eksplorasi plot menjadi penting di film
serial yang bisa dibilang saling berhubungan antar episode namun juga tetap
enak ditonton per bagian. Iya nggak sih? J
Salam,
Admin satu bersyeni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar